Setiap kelopak yang kumpulkan
Adalah bagian dari jiwamu
Pada suara yang berbisk
Ucapkan bening rasaku
Andai demikian itu adalah cinta yang kau kirim
Maka akan kurangkai bagai sekuntum mawar dalam taman hatiku
Setiap yang kupungut
Adalah bagian dari kisahmu
Pada coretan syair yang kau tinggalkan dalam lipatan ridu
Kemudian kukumpulkan mencadi catatan perjalanan tentang hati
Maka akan sampai pada sebuah perjanjian
Tentang kesetiaan yang kubungkus pada penantian setelah mati
Dengar angin berbisik kepadaku
Mengikrarkan kelopak yang tercecer pada sebuah prasasti
Kelak akan kita ukir namamu dan namaku
Untuk kita persembahkan di altar yang kita diskusikan
Hingga malam kita menghitung bintang
Maka kita telah sampai di pintu penantian
Pada saat jiwa kita terbang kelangit
Pada saat Raga kita hanya belulang yang tercecer
Perjanjian hati akan kita pestakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar